BUDIDAYA KETELA POHON

 On Selasa, 13 Maret 2018  

Ketela pohon atau ubi kayu adalah tanaman atau Singkong adalah tanaman yang biasa ditanam oleh peteni kebun, di tanah pekarangan ataupun di sawan.  Biasanya singkong asal tanam juga tumbuh, tetapi hasil atau isinya belum tentu sebaik yang menanamnya secara intensif.


SYARAT PETUMBUHAN

  • Curah hujan antara 1.500-2.500   mm/tahun
  • Suhu udara minimal sekitar 10 derajat Celcius.          
  • Kelembaban udara optimal antara 60-65%
  • Sinar matahari sekitar 10 jam/hari untuk kesuburan daun dan perkembangan umbinya.
  • Tanah  berstruktur remah, gembur, tidak terlalu liat dan tidak terlalu poros serta kaya bahan organik
  • Jenis tanah yang sesuai  aluvial,latosol, podsolik merah kuning, mediteran, grumosol dan andosol.
  • pH ideal 5,8.
  • Ketinggian tempat yang baik dan ideal antara 10–700 m dpl

PEDOMAN BUDIDAYA KETELA POHON

Pembibitan

  • Bibit berupa stek batang berasal tanaman induk cukup tua (10-12 bulan)
  • Stek pilih batang bagian bawah sampai tengah yang pertumbuhannya normal, sehat dan seragam
  • Batang telah berkayu dan berdiameter + 2,5 cm lurus dan belum tumbuh tunas-tunas baru
  • Stek terpilih diikat antara 25–30 batang stek.

Pengolahan Lahan

  • Bersihkan lahan dari segala macam gulma (tumbuhan pengganggu) dan akar-akar  tanaman sebelumnya
  • Lakukan pembajakan tanah
  • Buat bedengan sesuai ukuran yang dikehendaki untuk mempermudah pemeliharaan
  • Lakukan pengapuran dengan kapur kalsit/kaptan (CaCO3) atau Dolomit dengan dosis 1-2,5 ton/ha
  • Pengapuran diberikan pada waktu pembajakan atau pada saat pembentukan bedengan kasar bersamaan dengan pemberian pupuk kandang atau SUPERNASA

Teknik Penanaman

  • Waktu tanam yang bagus awal musim hujan
  • Jarak tanam pola monokultur 100 x 100 cm atau 100 x 60 cm
  • Jarak tanam pola tumpang sari 150 x 100 cm atau 300 x 150 cm
  • Cara penanaman dengan meruncingkan ujung bawah stek ketela pohon
  • Stek batang direndam dengan 3-5 ml POC NASA + 1 ml HORMONIK per liter  +  30-60 menit
  • Angkat dan tiriskan bibit stek lalu keringanginkan
  • Kemudian tanamkan sedalam 5-10 cm atau kurang lebih sepertiga bagian stek tertimbun tanah. Bila tanahnya keras/berat dan berair/lembab, stek ditanam dangkal saja.

Penyulaman

  • Untuk bibit yang mati/abnormal segera dilakukan penyulaman, yakni dengan cara mencabut dan diganti dengan bibit yang baru/cadangan
  • Penyulaman dilakukan pada pagi hari atau sore hari
  • Waktu penyulaman adalah minggu pertama dan minggu kedua setelah penanaman

Penyiangan

  • Buang semua jenis rumput/ tanaman liar/gulma yang hidup di sekitar tanaman
  • Dalam satu musim penanaman minimal 2 (dua) kali penyiangan.
  • Pembubunan
  • Gemburkan tanah di sekitar tanaman dan setelah itu dibuat seperti guludan
  • Waktu pembubunan dapat bersamaan dengan penyiangan, hal ini dapat menghemat biaya
  • Perempalan/Pemangkasan
  • Perlu dilakukan pemangkasan/pembuangan tunas karena minimal setiap pohon harus mempunyai 2 atau 3 cabang agar batang pohon tersebut bisa digunakan sebagai bibit lagi di musim tanam mendatang.

Pemupukan

  • Pupuk yang diberikan per Ha adalah Urea = 150 kg, SP-36 = 60, KCl = 120 kg, SUPERNASA = 10-20 botol (@ 250 gr), POC NASA = 5-10 botol (@ 500 ml) dan HORMONIK = 5-10 botol (@ 100 ml)
  • Cara Pemupukan bisa dilihat tabel dibawah ini :
No
Nama Pupuk
Pupuk
1,5
3,5
4
Keterangan
Dasar
Bulan
Bulan
bulan
1
Urea 150kg
50 kg
-
100 kg
-

2
SP-36  60kg
60 kg
-
-
-

3
KCl 120kg
40 kg
-
80 kg
-

4
SUPERNASA 10-20botol  @250gram
10–20      botol
-
-
-
Bisa dicampur NPK lalu ditaburkan
5
POC NASA  5–10botol   @500 ml  
-
4-6tutup     pertangki    
4-6 tutup    pertangki
4-6 tutup pertangki
Penyemprotan untuk luas 1000 m2, rata-rata menghabiskan 3 tangki (berkisar 2-4 tangki) vol. ± 15 ltr. Penyemprotan HORMONIK dicampur dengan POC NASA
6
HARMONIK  5–10botol
-
1-2tutup pertangki
1-2 tutup pertangki
1-2 tutup pertangki
Catatan : Dosis Pupuk makro tidak mutlak seperti tabel, tapi bisa menggunakan pupuk makro sesuai  rekomendasi PPL atau Dinas Pertanian di daerah setempat ( dosis spesifik lokasi ) ditambah pupuk  dari NASA ( SUPERNASA, POC NASA  dan HORMONIK )

Pengairan dan Penyiraman

  • Kondisi lahan Ketela pohon dari awal tanam sampai umur + 4–5 bulan hendaknya selalu dalam keadaan lembab, tidak terlalu becek
  • Pengairan dilakukan pada saat musim kering dengan cara sistem genangan dapat dilakukan 

HAMA DAN PENYAKIT KETELA POHON

Hama

a. Uret (Xylenthropus)
  • Ciri: berada dalam akar dari tanaman
  • Gejala: tanaman mati pada yg usia muda, karena akar batang dan umbi  rusak
  • Pengendalian: bersihkan sisa-sisa bahan organik pada saat tanam, sebar dedak halus yang telah dicampur PESTONA pada saat pengolahan lahan atau semprotkan PESTONA langsung ke lahan setiap 2-4 minggu sekali
b. Tungau merah (Tetranychus bimaculatus)
  • Ciri: menyerang pada permukaan bawah daun dengan menghisap cairan daun
  • Gejala: daun akan menjadi kering
  • Pengendalian:menanam varietas toleran dan Semprotkan PENTANA.

Penyakit

a. Bercak daun bakteri
  • Penyebab: Xanthomonas manihotis atau Cassava Bacterial Blight/CBG
  • Gejala: bercak-bercak bersudut pada daun lalu bergerak dan mengakibatkan pada daun kering dan akhirnya mati
  • Pengendalian:menanam varietas yang tahan, memotong atau memusnahkan bagian tanaman yang sakit, melakukan pergiliran tanaman dan sanitasi kebun, semprot Natural GLIO sebagai pencegahan
b. Layu bakteri (Pseudomonas solanacearum E.F. Smith)
  • Ciri: hidup di daun, akar dan batang.
  • Gejala: daun yang mendadak jadi layu seperti tersiram air panas. Akar, batang dan umbi langsung membusuk
  • Pengendalian: melakukan pergiliran tanaman, menanam varietas yang tahan, melakukan pencabutan dan pemusnahan tanaman yang sakit berat serta sebarkan Natural GLIO yang sudah dicampur Pupuk Kandang matang atau kompos sebelum tanam sebagai pencegahan
c. Bercak daun coklat (Cercospora heningsii)
  • Penyebab: jamur atau cendawan yang hidup di dalam daun
  • Gejala: daun bercak-bercak coklat, mengering,lubang-lubang bulat kecil dan jaringan daun mati
  • Pengendalian: melakukan pelebaran jarak tanam, penanaman varietas yang tahan, pemangkasan pada daun yang sakit serta melakukan sanitasi kebun.
d. Bercak daun konsentris (Phoma phyllostica)
  • Penyebab: cendawan yang hidup pada daun.
  • Gejala: adanya bercak kecil dan titik-titik, terutama pada daun muda
  • Pengendalian:memperlebar jarak tanam, mengadakan sanitasi kebun dan memangkas bagian tanaman yang sakit .

PANEN

  • Ketela pohon dapat dipanen pada saat pertumbuhan daun bawah mulai berkurang
  • Warna daun mulai menguning dan banyak yang rontok
  • Umur panen tanaman ketela pohon telah mencapai 6–8 bulan untuk varietas Genjah dan 9–12 bulan untuk varietas Dalam
  • Ketela pohon dipanen dengan cara mencabut batangnya dan umbi yang tertinggal diambil dengan cangkul atau garpu tanah
  • Hasil panen dikumpulkan di lokasi yang cukup strategis, aman dan mudah dijangkau oleh angkutan
  • Pemilihan atau penyortiran umbi ketela pohon sebenarnya dapat  dilakukan pada saat pencabutan berlangsung
Catatan :
  1. Analisis Usaha tani tergantung oleh kondisi tanah, iklim, harga (saprodi, upah tenaga kerja  dan sewa lahan) dan sumber daya manusia (skill) di daerah setempat
  2. Keuntungan akan bertambah, jika sewa lahan tidak dihitung karena milik sendiri, serangan  hama  penyakit berkurang dan tenaga kerja sebagian dikerjakan sendiri
  3. Harga produk NASA menggunakan harga distributor Pulau Jawa

BUDIDAYA KETELA POHON 4.5 5 wono nasa Selasa, 13 Maret 2018 Ketela pohon atau ubi kayu adalah tanaman atau Singkong adalah tanaman yang biasa ditanam oleh peteni kebun, di tanah pekarangan ataupun d...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to top
Stokis Nasa

×